Wandy Ariatmo (12), bocah yang menjadi korban penembakan temannya , Senin kemarin, akhirnya dimakamkan, Selasa, 19 April 2011. Murid kelas VI SD ini dimakamkan di pemakaman umum Jalan Cenderawasih, Palu Selatan, Sulawesi Tengah.
Pemakaman yang berlangsung sekitar pukul 16.00 Wita itu diwarnai isak tangis puluhan keluarga dan kerabat yang mengantar jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya. Pemakaman itu baru bisa dilakukan sore hari, karena menunggu kedatangan ayahnya, Rahman, yang bekerja sebagai instalator di Kantor Telkom Makassar.
Kepergian Wandy mengagetkan dan tragis. Menurut keterangan Kapolres Palu, Ajun Komisaris Besar Polisi Deden Garnada, putra sulung dari tiga bersaudara pasangan Rahman dan Mirna ini meninggal karena kecelakaan.
Ia ditembak oleh GA, 14 tahun, seorang putra polisi saat bermain di rumah pelaku di Jalan Elang, Palu Selatan, Senin kemarin. "Kesimpulan sementara, kejadian tersebut adalah kecelakaan. Karena tidak mungkin anak berumur 14 tahun sengaja membunuh apalagi menggunakan senjata api. Bahkan pelaku saja kaget saat senjata itu berbunyi keras," kata AKBP Deden Garnada kepada VIVAnews.com, Selasa 19 April 2011 sore.
AKBP Deden menuturkan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 Wita. Wandy saat itu datang ke rumah GA untuk bermain. Beberapa saat kemudian, GA masuk kedalam rumah dan sempat membuka lemari milik ayahnya, yang sedang berada di kantornya, Polres Palu.
Karena diduga ingin memperlihatkan cara menggunakan senjata api, GA kemudian berakting dan mengarahkan senjatanya tersebut ke kepala Wandy. Ketika menarik pelatuknya, ternyata senjata jenis revolver buatan Pindad itu masih berisi amunisi.
Peluru itulah yang menembus bagian kepala Wandy, ia langsung roboh tidak sadarkan diri. Korban sempat dilarikan ke ICU RS Bhayangkara, namun pada pukul 20.45 tadi malam, ia dinyatakan berpulang ke rahmatullah
sumber: nasional.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar